Kamis, 14 Juni 2012

SEJARAH Azazil: RAJA IBLIS


Cerita tentang kesombongan, tentang takabur, tentang selalu berbangga diri, adalah sebuah kisah yang lebih tua dibanding penciptaan manusia. Ia hadir dan berawal ketika manusia masih dalam perencanaan penciptaan.

 Karena hanya para malaikat makhluk yang diciptakan sebelum manusia, kesombongan sejatinya berhulu dari malaikat. ADALAH Azazil, malaikat yang dikenal penduduk surga karena doanya mudah dikabulkan oleh Allah. Karena selalu dikabulkan oleh Allah, bahkan para malaikat pernah memintanya untuk mendoakan agar mereka tidak tertimpa laknat Allah.

Tersebutlah suatu ketika saat berkeliling di surga, malaikat Israfil mendapati sebuah tulisan  "Seorang hamba Allah yang telah lama mengabdi akan mendapat laknat dengan sebab menolak perintah Allah." 

Tulisan yang tertera di salah satu pintu surga itu, tak pelak membuat Israfil menangis. Ia takut, itu adalah dirinya. Beberapa malaikat lain juga menangis
dan punya ketakutan yang sama seperti Israfil, setelah mendengar kabar perihal tulisan di pintu surga itu dari Israfil. Mereka lalu sepakat mendatangi Azazil dan meminta didoakan agar tidak tertimpa laknat dari Allah. Setelah mendengar penjelasan dari Israfil dan para malaikat yang lain, Azazil lalu memanjatkan doa.

"Ya Allah. Janganlah Engkau murka atas mereka."

Pada langit lapis pertama, ia berjuluk Aabid, ahli ibadah yang mengabdi luar biasa kepada Allah pada langit lapis pertama
Di langit lapis kedua, julukan pada Azazil adalah Raki atau ahli ruku kepada Allah,
Di langit lapis ke tiga, ia berjuluk Saajid atau anggota sujud,
Di langit ke empat ia dijuluki Khaasyi karena selalu merendah dan takluk kepada Allah,


Di langit lapis kelima menyebut Azazil sebagai Qaanit Karena ketaatannya kepada Allah,
Di langit keenam Gelar Mujtahid, karena ia bersungguh-sungguh ketika beribadah kepada Allah.
Pada langit ketujuh, ia dipanggil Zaahid, karena sederhana dalam menggunakan sarana hidup.

Selama 120 ribu tahun, Azazil, si penghulu para malaikat menyandang semua gelar kehormatan dan kemuliaan, hingga tibalah ketika para malaikat melakukan musyawarah besar atas undangan Allah. 

Ketika itu, Allah, Dzat pemilik kemutlakan dan semua niat, mengutarakan maksud untuk menciptakan pemimpin di bumi.

"Sesungguhnya Aku hendak menciptakan seorang khalifah (pemimpin) di muka bumi." 
begitulah firman Allah. (QS. Al Baqarah: 30)
"Ya Allah, mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di muka bumi, yang hanya akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah di bumi, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau." (QS. Al Baqarah: 30)


Allah menjawab kekhawatiran para malaikat dan meyakinkan bahwa,

"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al Baqarah: 30)

Allah lalu menciptakan manusia pertama yang diberi nama Adam. Kepada para malaikat, Allah memperagakan kelebihan dan keistimewaan Adam, yang menyebabkan para malaikat mengakui kelebihan Adam atas mereka.

 Lalu Allah menyuruh semua malaikat agar bersujud kepada Adam, sebagai wujud kepatuhan dan pengakuan atas kebesaran Allah. Seluruh malaikat pun bersujud, kecuali Azazil.

Sebagai penghulu para malaikat dengan semua gelar dan sebutan kemuliaan, Azazil merasa tak pantas bersujud pada makhluk lain termasuk Adam karena merasa penciptaan dan statusnya yang lebih baik.Allah melihat tingkah dan sikap Azazil, lalu bertanya sembari memberi gelar baru baginya Iblis.

 "Hai Iblis, apakah yang menghalangimu untuk bersujud?
kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri (takabur) ataukah kamu merasa termasuk orang-orang yang lebih tinggi? " 

Mendengar pernyataan Allah, bukan permintaan ampun yang keluar dari Azazil, sebaliknya ia malah menantang dan berkata,


"Ya Allah, aku (memang) lebih baik dibandingkan Adam. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Adam Engkau ciptakan dari tanah." 


Mendengar jawaban Azazil yang sombong, Allah berfirman.

"Keluarlah kamu dari surga. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang diusir".

Azazil alias Iblis, sejak itu tak lagi berhak menghuni surga. Kesombongan dirinya, yang merasa lebih baik, lebih mulia dan sebagainya dibanding makhluk lain telah menyebabkannya menjadi penentang Allah yang paling nyata. Padahal Allah sungguh tak menyukai orang-orang yang sombong.

Bibit kesombongan dari Azazil sejatinya sudah bersemai sejak Israfil dan para malaikat mendatanginya agar mendoakan mereka kepada Allah. Waktu itu, ketika mendengar penjelasan Israfil, Azazil berkata,

"Ya Allah! Hamba-Mu yang manakah yang berani menentang perintah-Mu, sungguh aku ikut mengutuknya."

Azazil lupa, dirinya adalah juga hamba Allah dan tak menyadari bahwa kata "hamba" yang tertera pada tulisan di pintu surga, bisa menimpa kepada siapa saja, termasuk dirinya.
Lalu, demi mendengar ketetapan Allah, Iblis bertambah nekat seraya meminta kepada Allah agar diberi dispensasi. Katanya, 

"Ya Allah, beri tangguhlah aku sampai mereka ditangguhkan."

Allah bermurah hati, dan Iblis mendapat apa yang dia minta yaitu masa hidup panjang selama manusia masih hidup di permukaan bumi sebagai khalifah. 

Dasar Iblis, Allah yang maha pemurah, masih juga ditawar. Ia lantas bersumpah akan menyesatkan Adam dan anak cucunya, seluruhnya, kecuali hamba-hambaMu yang mukhlis di antara mereka.

"Maka kata Allah," Yang benar adalah sumpah-Ku dan hanya kebenaran itulah yang Kukatakan.Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka jahanam dengan jenis dari golongan kamu dan orang-orang yang mengikutimu di antara mereka semuanya. "

Hmmm ... malaikat yang paling mulia saja bisa terjerumus kedalam kesombongan, apalgi kami ya ALLAH ... bersihkan lah hati kami ya ALLAH dari segala macam penyakit hati, jadikan lah kami sebagai orang2 yang sabar dan ikhlas .. aaaminnnn

1 komentar: