skip to main
|
skip to sidebar
Dwi Retno Prawesti
Q ingin Menjadi Akhwat Sejati..!!
Kamis, 14 Juni 2012
Anak katak dan hujan
Ada kegundahan tersendiri yang dirasakan seekor anak katak ketika langit tiba-tiba gelap.
"Bu, apa kita akan binasa. Kenapa langit tiba-tiba gelap?"
ucap anak katak sambil merangkul erat lengan induknya.
Sang ibu menyambut rangkulan itu dengan belaian lembut.
"Anakku," ucap sang induk kemudian.
"Itu bukan pertanda kebinasaan kita. Justru, itu tanda baik." jelas induk katak sambil terus membelai.
Dan anak katak itu pun mulai tenang.
Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba angin bertiup kencang.
Daun dan tangkai kering yang berserakan mulai berterbangan.
Pepohonan meliuk-liuk dipermainkan angin.
Lagi-lagi, suatu pemandangan menakutkan buat si katak kecil.
"Ibu, itu apa lagi? Apa itu yang kita tunggu-tunggu?" Tanya si anak katak sambil bersembunyi di balik tubuh induknya.
"Anakku. Itu cuma angin," ucap sang induk tak terpengaruh keadaan.
"Itu juga pertanda kalau yang kita tunggu pasti datang!" tambahnya begitu menenangkan.
Dan anak katak itu pun mulai tenang. Ia mulai menikmati tiupan angin kencang yang tampak menakutkan.
"Blarrr!!!" suara petir menyambar-nyambar.
Kilatan cahaya putih pun kian menjadikan suasana begitu menakutkan.
Kali ini, si anak katak tak lagi bisa bilang apa-apa.
Ia bukan saja merangkul dan sembunyi di balik tubuh induknya. Tapi juga gemetar.
"Buuu, aku sangat takut. Takut sekali!" ucapnya sambil terus memejamkan mata.
"Sabar, anakku!" ucapnya sambil terus membelai.
"Itu cuma petir. Itu tanda ketiga kalau yang kita tunggu tak lama lagi datang! Keluarlah.
Pandangi tanda-tanda yang tampak menakutkan itu. Bersyukurlah, karena hujan tak lama lagi datang, "
ungkap sang induk katak begitu tenang.
Anak katak itu mulai keluar dari balik tubuh induknya.
Ia mencoba mendongak, memandangi langit yang hitam,
angin yang meliuk-liukkan dahan,
dan sambaran petir yang begitu menyilaukan.
Tiba-tiba, ia berteriak kencang, "Ibu, hujan datang. Hujan datang! Horeeee!"
Anugerah hidup kadang tampil melalui rute yang tidak diinginkan.
Ia tidak datang diiringi dengan tiupan seruling merdu.
Tidak diantar oleh dayang-dayang nan rupawan.
Tidak disegarkan dengan wewangian harum.
Saat itulah, tidak sedikit manusia yang akhirnya dipermainkan keadaan.
Persis seperti anak katak yang takut cuma karena langit hitam, angin yang bertiup kencang, dan kilatan petir yang menyilaukan.
Padahal, itulah sebenarnya tanda-tanda hujan.
Smoga kt senantiasa sll bs ber-khusnudzon kpd Alloh SWT dg apa yg telah menjadi ketetapanNya. aamiin ya Rabb ...
Keep istiqomah teman2 :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
blog teman
Fajar Anshori
jam
Archives
▼
2012
(80)
▼
Juni
(64)
SEJARAH Azazil: RAJA IBLIS
ETIKA BISNIS AGAR HALAL DAN MENDAPAT BERKAH
Prasangka baik yuu
Sepenggal Kisah Tentang Orang yang beriman dan sel...
Fatimah ra, putri utusan Alllah
Hikmah Diam pada Saat yang Tepat
Bahagianya Orang Ikhlas
Aku bertanya cuma 3 kali ... tapi kau membentakku ...
7 Keajaiban Dunia yg tidak pernah dipublikasikan M...
Bagaimana Al-Qur'an menjawab pertanyaan Manusia
Dialog Sedekah Guru TK dengan Ust. Yusuf Mansur
Bersyukur Itu Mutiara
7 Pintu (masuk) Neraka
Alasan Ketika ALLAH Berkata Tidak Atas doa-doa kita
Keutamaan Shalat Tarawih Dari Hari Pertama Puasa H...
Bocah Misterius di Bulan Puasa
Sudahkah Anda Berterima Kasih ??
HP VS Kambing
Arif Narapidana Cilik
Curhatan SEORANG IBU
DUA NAMA YANG melumpuhkan PERIH
Di Usia Tiga Puluhan
Istikamah Menjalankan Amalan Kecil
Berkorban itu Indah
Anak katak dan hujan
Jenuh (for My best friend .. read it Ukh ^ ^)
Dibalik kisah seorang Ayah
Aku Rindu PadaMu... (Sepenggal kisah Hamba Alloh)
KISAH POHON APEL DAN ANAK LAKI-LAKI
Yang Lulus dari Ujian Allah
JADI IKHWAN JANGAN CENGENG......!!.... MENDINGAN N...
Akhwat (Dilarang) Pulang Malam
Doa dari Keranjang Tempe
Cinta di Hari Tua
Menangis Dan Tertawa Bersama Umar
Saat Penjaga Arasy Lupa Dengan Bacaan Tasbih dan T...
Kisah Sedekah Singkong Buntut Pemuda Penjual Gorengan
Rezeki ALLAH SWT
''Kisah Sebutir Telur dan Sepotong Dendeng''
Kisah Sahabat Nabi SAW
Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW (Ma’al Hadîts Asy-...
Membongkar Aib Negeri
Ukhty Tetaplah Shalilah, Meski Zaman telah berubah.
“Kisah Orang yang Memukuli Ayahnya”
Kisah Ahli Taat & Ahli Maksiat
Inilah Akibat Mmperlakukn Seorang Ibu Sbagai Pmban...
MENGAPA BUKAN AYAH SAJA YANG MENINGGAL? (Kisah ana...
RENUNGAN akan keberadaan Masjid sebagai "RUMAH ALLAH"
Wanita… Andai Kau Sadar Betapa Mahalnya Dirimu…
Kisah Menakjubkkan Seorang Istri Yang Dipoligami
Bukankah Putriku Sedang Tidur?
Kisah Nyata ( Siti Penjual Bakso berusia 7 Tahun )
KETIKA PERASAAN ITU BEGITU MENUSUK
KELEDAI TUA
KUBERIKAN SAAT MASIH HIDUP
Belajar Mencintai Seseorang Yang Tidak Sempurna De...
Jadilah, maka jadilah ia
MAAFKAN SAYA TUHAN
KETIKA DERITA MENGABADIKAN CINTA
NUY RAMADHANI
ROSSI balap LIAR
fuck you......
NURMALASARI KASIM
Bersama TKJ Fourth Generation
►
Mei
(4)
►
April
(3)
►
Februari
(2)
►
Januari
(7)
►
2011
(116)
►
Desember
(10)
►
November
(12)
►
Oktober
(22)
►
September
(3)
►
Juli
(10)
►
Juni
(10)
►
Mei
(5)
►
April
(8)
►
Maret
(10)
►
Februari
(12)
►
Januari
(14)
►
2010
(132)
►
Desember
(18)
►
November
(11)
►
Oktober
(7)
►
September
(5)
►
Agustus
(18)
►
Juli
(10)
►
Juni
(4)
►
Mei
(7)
►
April
(8)
►
Maret
(9)
►
Februari
(35)
►
2009
(2)
►
November
(1)
►
Agustus
(1)
Credits
Site Design By:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar